Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Mungkin sebagian dari anda sudah pernah mendengar dan tidak merasa asing dengan Koefisien Dasar Bangunan atau orang-orang lebih mengenal dengan sebutan KDB. Kali ini kita akan membahas tentang Koefiensi Dasar Bangunan yang bagian terpenting dalam Konstruksi

Apa Itu Koefisien Dasar Bangunan?

Jika anda sedang dalam proses perancanaan membangun property, anda pasti tahu apa itu KDB . Bagi anda yang ingin terjun ke dalam dunia property, istilah KDB ini sangat penting untuk di pahami. KDB dalam Konstruksi adalah angka Persentase rasio antara luas lantai pertama sebuahBangunan terhadap luas lahan nya.

Dan berdasarkan peraturan pemerintah nomer 36 tahun 2005, Koefisien Dasar Bangunan adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar Bangunan gedung dan luas lahan/tanah dalam perpetakan sebuah daerah perencanaan yang di kuasai atau di miliki sesuai dengan rencana tata ruang dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

Secara garis besar nya KDB adalah batas maksimal lahan yang boleh di bangun pada suatu site. Jadi, besaran lantai desar dari rumah yang ini anda bangun tidak bisa sembarangan dan harus mengikuti perhitungan yang berlaku.

 

Apa Saja Yang Terhitung Sebagai KDB?

Apabila luas proyeksi dinding yang memiliki tinggi tidak lebih dari 1,2 meter, KDB akan di hitung 50% dengan catatan tidak lebih dari 10% dari nilai KDB yang sudah di tetapkan. Jika luas proyeksi lebih dari 10%, maka KDB akan di hitung 100%. Peraturan tersebut juga berlaku untuk ramp sirkulasi kendaraan dan tangga terbuka.

Biasanya nilai KDB dapat ditemukan dalam Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) di masing – masing wilayah. Nilainya ditentukan oleh pemerintah berdasarkan kebutuhan setiap daerah.

NO

ZonaKDB Maks

Keterangan

1

Mangrove atau Suaka Alam

5%

2

Perlindungan Setempat

10%

Disesuakan dengan Ketentuan Sempadan

3

Ruang Terbuka

10%

4

Cagar Budaya

*

Ditentukan Intensitas Masing – Masing Zona

5

Rawan Bencana

*

Ditentukan Intensitas Masing – Masing Zona

6

Pariwisata

*

Ditentukan Intensitas Masing – Masing Zona

7

Ruang Terbuka Non Hijau

5%

8

Pertanian

10%

9

Perumahan Kepadatan Tinggi

80%

Untuk 4 Lantai Diperkenankan untuk Mengambil Setengah Bahagian dari Panjang Bangunan

10

Perumahan Kepadatan Sedang

70%

11

 

12

Perumahan Kepadatan Rendah

 

Rumah Susun Pemerintan Apart

60%

 

60%

Basement maks½‑dari Sempandan Jalan Koefisien / Perhitungan Jarak Bebas Bangunan Minimum 3m dari Batas Persil dan Disesuaikan Pola dengan GSB yang ada di Sekitar Lokasi Ketinggian

13

Perdagangan

80%

Untuk Toko Dibatasi dengan Maksimal 5 Lantai

14

Jasa Komersil

70%

Untuk Pusat Kota Maks KLB Berlaku 21 Sesuai Persyaratan Bangunan Gedung

15

Perkantoran

60%

Untuk Ketinggian Bangunan dapat Melebihi Ketentuan Sepanjang sesuai Kelayakan Bangunan

16

Industry dan Pergudangan

50%

Sesuai dengan Kelayakan Gedung

17

Sarana Pelayanan Umum

60%

Sesuai dengan Kelayakan Gedung

18

Khusus

40%

Ketinggian di Sesuaikan dengan Kebutuhan dan Ketentuan yang Berlaku

Sumber : PemkoMedan (Peraturan kota medan tentang rencana detail tata ruang tahun 2015 – 2035)

Tabel di atas adalah rencana detail tata ruang untuk daerah medan yang sudah di tetapkan pada tahun 2015-2035.

 

Perhitungan Nilai KDB

Dalam menghitung KDB, Anda perlu mengetahui jumlah KLB. Karena dalam perhitungan KDB diperlukan jumlah Koefisien Lantai Bangunan yang akan dibangun. Rumus dari KDB adalah:

KDB = luas lantai dasar / luas lahan x 100

Nah, bagaimana jika ternyata bangunan kita melebihi batas maksimal dari KDB yang diperbolehkan? Sama hal nya pada peraturan-peraturan bangunan lainnya, bagi yang tidak mengikuti peraturan akan dikenakan sanksi berupa surat peringatan. Penarikan izin, denda, serta pembongkaran bangunan secara paksa.

Sanksi yang diberikan bukanla Cuma alasan belaka., peraturan tentang KDB adalah sebuah cara untuk menciptakan ruang yang tertata dan terkendali sehingga ruang dalam kota tidak tumbuh secara tidak beraturan.

 

Fungsi KDB

  1. Menjaga Lahan Terbuka Hijau

Diaturnya KDB dalam proses pembangunan gedung bukan tanpa alasan. Peraturan tentang KDB dibuat untuk menciptakan ruang tata kota yang tertata rapid an terkendali sehingga tidak ada bangunan yang dibangun secara liar

Selain itu, Koefisien Dasar Bangunan memiliki fungsi keseimbangan antara jumlah lahan yang dijadikan Bangunan dengan lahan yang harus nya tetap hijau. Untuk menyeimbangi kesegaran udara.

  1. Menjaga Resapan Air

Dengan adanya ketersediaan lahan hijau yang di tanam pohon – pohon, kelak akan menjadi resapan air. Hal ini sangat penting, di mana resapan air demi Ketersediaan air tanah yang cukup kedepannya sehingga dapat Meminimalisir banjir yang dimana ketika kota di bangun gedung semua akan berkurangnya resapan air pada tanah.

  1. Tata Letak Kerapian Kota

Sistem KDB dibuat untuk menjaga keseimbangan antara Bangunan dan lahan terbuka di sebuah kota. KDB membantu menjaga kerapian kota dengan baik. Dengan memahami dan menaati KDB, Anda membantu mempertahankan lingkungan dengan oksigen segar dari tanaman dan resapan air yang mencukupi.

 

Biasanya, jika Anda menggunakan jasa arsitek untuk mendesain Bangunan Anda, mereka sudah pasti akan mempertimbangkan berbagai peraturan Bangunan termasuk Koefisien Dasar Bangunan. Jadi, jangan lupa untuk mengecek berapa besaran nilai Koefisien Dasar Bangunan daerah Anda sebelum mulai membangun dan pastikan bahwa lahan yang Anda beli tersebut bukan lah lahan yang berada dalam zona area terbuka hijau (taman) karena Anda pasti tidak ingin jika sampai Bangunan Anda yang telah jadi nanti nya harus di bongkar karena Ketidaksengajaan dan Ketidaktahuan Anda akan Peraturan Koefisien Dasar Bangunan

Artikel yang sama :

Ketinggian Bangunan (KB)

Perhatikan Ketentuan layanan kami di :

Ketentuan Layanan Vector 41

Hunian Konsep Tropis Modern, Ketinggian Bangunan (KB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Ketinggian Bangunan (KB), 5 Inspirasi Desain Pantry, ngurus imb gratis, gratis ngurus imb,Ide masjid, 10 Jenis Marmer Terbaik,10 Jenis Marmer Terbaik, desain rumah medan, artikel medan, 5 model pintu gerbang tropis, partisi dinding rumah klasik, model kanopi, model kanopi besi holo, model kanopi besi wf, Kayu Terbaik Untuk Pintu, Kayu Terbaik Untuk Pintu, 10 Jenis Lantai Marmer, imb medan, cara ngurus imb, imb medan, biaya ngurus imb, Molding Dinding Rumah klasik, Molding Dinding Rumah klasik, imb medan murah, urus imb murah medan, 5 Model Jerjak Jendela Terbaru, jakarta, sumatra, vector 41 medan vector 41 medan medan imb imb VECTOR 41 – Tata Cara dan Persyaratan -im