Biaya overhead proyek, sering disebut dengan biaya tambahan atau lain-lain yang biasanya muncul di luar ekspektasi atau perencanaan sebelumnya.
Biaya ini biasanya muncul karena adanya beban lain yang tidak terkait langsung dengan proses bisnis dan produksi yang dilakukan atau bisa berupa anggaran pengeluaran rutin namun tidak berhubungan langsung dengan produksi.
Langsung saja, kita mulai membahas mengenai biaya overhead ini.
Jenis-Jenis Biaya Overhead Proyek
Kita perlu mengetahui apa saja jenis-jenis biaya yang termasuk sebagai biaya overhead agar manfaat biaya ini dapat menguntungkan kegiatan usaha. Umumnya, jenis biaya ini dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Overhead Berdasarkan Sifatnya
Biaya overhead berdasarkan sifatnya meliputi, yakni :
- Biaya bahan pembantu
Dalam kategori ini, biaya bahan pembantu yakni biaya bahan yang tidak menjadi bagian hasil produksi dan nilainya lebih kecil dibandingkan harga produk secara keseluruhan.
- Biaya pemeliharaan
Biaya pemeliharaan meliputi seperti biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki mesin produksi, kendaraan, dan peralatan lainnya, biaya suku cadang, dan biaya bahan habis pakai.
- Biaya tenaga kerja tak langsung
Biaya tenaga kerja tak langsung seperti tenaga kerja yang upahnya tidak bisa secara langsung diperhitungkan pada produk.
2. Berdasarkan Perilaku
Ada 3 kategori dalam jenis ini, di antaranya sebagai berikut :
- Biaya Overhead Tetap
Yang pertama adalah biaya overhead yang bersifat tetap dan harus dipenuhi setiap bulannya. Pemenuhan tetap ini harus selalu perusahaan bayarkan, tanpa melihat berapa volume penjualan atau keuntungan yang didapatkan. Biaya-biaya tersebut tidak berubah, terlepas dari apakah kegiatan penjualan perusahaan sedang naik atau turun.
- Biaya Overhead Variabel
Kategori kedua adalah biaya overhead variabel yakni biaya yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut tergantung dari volume aktivitas penjualan dan/atau faktor lainnya. Intinya, biaya overhead variabel, terus mengalami perubahan dan akan selalu berbeda angkanya dalam satu periode akuntansi. Yang jelas hal tersebut tidak bisa diprediksi secara tetap dari waktu ke waktu. Contohnya bisa kamu lihat dari anggaran pemasaran yang dianggap sebagai beban tak terduga dan selalu berubah.
- Biaya Overhead Semi-Variabel
Biaya dalam kategoti Semi-Variabel bersifat lebih fleksibel dibanding dua jenis biaya overhead sebelumnya. Terkadang pada kurun waktu tertentu, suatu biaya overhead bisa terjadi secara tetap. Namun, di waktu berikutnya karena faktor eksternal atau kegiatan operasional perusahaan yang meningkat atau menurun, biaya ini dapat berubah. Contohnya seperti penggunaan tinta printer yang harus di gunakan secara konstan dalam beberapa waktu di penghujung tahun. Karena harus tutup buku, maka besar kemungkinan karyawan tersebut akan menggunakan printer meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya.
3. Berdasarkan Departemen
Berikut beberapa katagori biaya overhead berdasarkan departement :
- Biaya langsung dalam departemen, yaitu biaya yang dikeluarkan dalam suatu departemen dan hasilnya hanya bisa dinikmati oleh departemen itu saja.
- Biaya tidak langsung dalam departemen, yaitu biaya yang dikeluarkan dan hasilnya dapat dinikmati tak hanya oleh departemen terkait, tetapi juga departemen lainnya.
Unsur yang termasuk biaya overhead
Berikut unsur-unsur biaya yang termasuk overhead dalam sebuah usaha atau bisnis. Penting atau tidaknya, biaya ini tetap mendukung operasional bisnis.
- Akuntansi dan biaya hukum
- Gaji administrasi
- Penyusutan
- Asuransi
- Lisensi dan biaya pemerintah
- Pajak properti
- Menyewa
- Utilitas
Bisnis harus dapat memperhitungkan biaya overhead dan biaya langsung sebab dengan cara tersebut, bisnis lebih berpeluang untuk menghasilkan keuntungan yang stabil dalam jangka panjang.
Manfaat Biaya Overhead
Seluruh pencatatan keuangan yang dilakukan oleh pihak perusahaan tentu akan memperoleh manfaatnya tersendiri, tak terkecuali biaya overhead ini. Kamu tahu gak sih apa saja manfaat yang bisa diambil dari pencatatan biaya lain-lain? Untuk menjawab pertanyaan ini, langsung saja kita bahas satu persatu ya!
- Mengawasi Biaya Overhead
Dalam menjalankan bisnis, setiap biaya yang dikeluarkan tentu harus memiliki tujuan dan manfaat tersendiri bagi kelangsungan bisnis tersebut. Begitu pula dengan biaya overhead. Berikut beberapa manfaat dalam menjalankan biaya overhaed.
- Mengontrol Alokasi Biaya
Selanjutnya, dengan melakukan pencatatan dan penghitungan biaya overhead kita akan mengetahui rincian dari masing-masing alokasi dana yang akan dikeluarkan. Selain itu akan membantu kita dalam membuat anggaran dana untuk biaya overhead selanjutnya. Sehingga, pembuatannya akan lebih terencana dan dapat menghindari pengeluaran yang berlebih.
- Menentukan Harga dengan Lebih Tepat
Dengan mengetahui biaya overhead yang dimiliki, juga dapat mempengaruhi dalam menentukan harga produk yang tepat. Perhitungan mengenai biaya ini perlu untuk dimasukkan ke dalam penentuan harga agar kita terhindar dari kerugian. Apalagi, jika biaya overhead tetap harus dikeluarkan tanpa terpengaruhi apakah produksi sedang memasuki masa “subur” atau tidak.
Artikel yang sama :
Mekanisme Pemadatan Tanah
Perhatikan ketentuan layanan kami di :
arsitek nasional, Tenaga Perancang Dasar (Drafter), tokoh arsitek nasional, Penanggung Jawab Anggaran (Estimator), tokoh arsitek indonesia, 10 arsitek nasional terpopuler, gratis ngurus imb, imb medan, cara ngurus imb, imb medan, biaya ngurus imb, imb medan murah, Penanggung Jawab Proyek Konstruksi, Pengelola Penanggung Jawab (Manajemen), biaya overhead proyek, jenis overhead proyek, kontraktor dalam makna sebenarnya, profesi tukang bangunan, menghitung nilai PBB, arsitek yang sesungguhnya, mekanisme pemadatan tanah, 10 arsitek nasional terpopuler, urus imb murah medan, jakarta, sumatra, vector 41 medan vector 41 vector41 medan medan imb imb VECTOR 41 – Tata Cara dan Persyaratan Pengurusan IMB pengurusan imb pengurusan-imb