10 Jenis Tumbuhan Rumah Minimalis

10 Jenis Tumbuhan Rumah Minimalis – Rumah yang indah tak akan lengkap rasanya jika tidak ditanami dengan beberapa tumbuhan di sekitarnya. Selain menambah estetika rumah, tumbuh-tumbuhan juga memberikan manfaat untuk kesehatan kita yang akan tinggal di dalam rumah. Namun tak semua tumbuhan cocok untuk jenis rumah yang berbeda-beda.

Untuk kamu yang memiliki rumah minimalis, berikut kami rangkum beberapa tumbuhan yang cocok untuk menghiasi rumah jenis ini.

Pohon Kamboja

Dikenal juga dengan nama Frangipani atau Plumeria, bukan hanya sebagai penghias di taman rumah minimalis, bunga kamboja pun sering dipakai sebagai bahan baku wangi-wangian seperti parfum atau wewangian spa.

Aloevera (Lidah Buaya)

Tanaman lidah buaya ini bisa hadir sebagai tanaman hias indoor dalam pot kecil. Kamu tidak akan rugi menanam lidah buaya di rumah karena bisa digunakan sebagai pereda luka jika kamu mengalaminya.

Pohon Sikas

Pohon ini sering juga dikenal dengan nama pakis haji, pohon sikas menjadi salah satu jenis pohon yang paling umum di taman-taman rumah minimalis.

Sansevieria (Lidah Mertua)

Tanaman ini sering digunakan banyak orang sebagai penghias rumah minimalis. Selain perawatannya yang mudah, tanaman ini dikenal mampu menghilangkan aroma tidak sedap dan menyerap racun di udara.

Pohon Bambu

Di taman rumah minimalis, pohon bambu paling cocok ditanam di depan dinding atau tembok polos. Selain itu, bambu juga bisa kamu gunakan sebagai bahan dari pagar rumah alami.

Kaktus

Selain dikenal sebagai tanaman yang dapat menambah estetika pada rumah, kaktus juga memiliki banyak manfaat seperti dapat memfilter udara dan menyuplai oksigen dan pengusir bakteri di dalam ruangan. Sehingga hunian semakin terasa nyaman.

Pohon Birch

Pohon yang termasuk dalam familia Betulaceae ini tidak hanya cantik dan pas sebagai penghias di taman rumah minimalis, tapi pohon ini juga memiliki banyak manfaat, seperti getah pohon birch yang vitamin, protein, amino acid, dan mineral yang baik bagi kesehatan.

Daun Asparagus

Banyak yang suka dengan tampilan asparagus dengan bentuk daun pipih yang menyebar seperti renda halus. Dengan kemampuan tumbuh pesat, gunakan tanaman satu ini sebagai tanaman untuk rumah minimalis yang bisa menangkal polusi udara di rumah sekaligus sedap dipandang mata.

Tanaman Maple Jepang

Dengan ciri khas ranting yang artistik dan warna daun yang indah, tanaman maple Jepang yang berkisar antara satu hingga lima meter dan cocok untuk taman rumah minimalis yang berukuran kecil hingga sedang.

Tanaman Sirih Gading

Termasuk pohon yang kuat dan mudah tumbuh tanpa banyak perawatan sehingga cocok untuk taman rumah minimalis. Tanaman jenis merambat ini memiliki daun yang halus seperti kulit dan berbentuk hati yang cantik dengan corak warna yang bervariasi. Tanaman ini bisa tumbuh hingga 20 meter dengan diameter sampai 4 cm.

Artikel yang sama :
10 Karya Arsitek Frank O Gehry

Perhatikan ketentuan layanan kami di :

10 Jenis Tumbuhan Rumah Klasik

ngurus imb gratis, gratis ngurus imb, imb medan, cara ngurus imb, Jenis Tumbuhan Rumah Minimalis, imb medan, biaya ngurus imb, 10 arstiek internasional terpopuler, imb medan murah, urus imb murah medan, jakarta, sumatra, 10 Karya Arsitek Frank O Gehry, 10 Karya Arsitek Zaha Hadid,10 Karya Arsitek Zaha Hadid, vector 41 medan vector 41 vector41 medan medan imb imb VECTOR 41 – Tata Cara dan Persyaratan Pengurusan IMB pengurusan imb pengurusan-imb

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Menghitung M2 Luas Bangunan

Menghitung M2 Luas Bangunan – Meter persegi (disingkat m2) adalah satuan luas berukuran panjang 1 meter dan lebar 1 meter.

Cara Menghitung Luas Bangunan Berbentuk Persegi Panjang

Jika tanah atau bangunan berbentuk persegi panjang, maka rumus yang digunakan adalah panjang kali lebar.

Misalnya ukuran panjangnya adalah 6 meter dengan ukuran lebar 10 meter.

Maka luas tanah atau bangunan tersebut dalam ukuran meter persegi adalah:

Luas = 6 meter x 10 meter = 60 meter persegi.

Cara Menghitung Luas Bangunan Berbentuk Segitiga

Jika bentuk tanah atau banguanan berbentuk segitiga sembarang, maka rumus yang harus digunakan adalah:

S = (A+B+C) : 2

L = ? [S x(S-A) X (S-B) x (S-C)]

‘S’ yang dimaksud adalah perhitungan keliling segitiga.

Sedangkan ‘A, B, C’ adalah besara panjang sisi-sisi segitiga.

‘L’ merupakan luas segitiga itu sendiri.

Jika tanah atau bangunan memiliki bentuk segitiga siku-siku maka rumus yang digunakan untuk menghitung luas tanah tersebut adalah: L = ½ x Alas x Tinggi.

Sementara untuk tanah dengan bentuk segitiga sama sisi, rumus yang digunakan adalah L= (A^2/4)?3

‘A’ yang dimaksud menunjukkan panjang sisi dan ‘^2’ merupakan pangkat kuadrat.

Cara Menghitung Luas Bangunan dengan Bentuk Tidak Beraturan

Bagaimana jika tanah atau bangunan bentuknya tidak beraturan?

Meski sedikit lebih sulit, namun kamu tidak perlu khawatir, ada kok cara menghitungnya.

Umumnya, cara menghitung luas tanah dengan bentuk tidak beraturan adalah dengan membagi tiap sudutnya menjadi beberapa bagian segitiga.

Caranya dengan mencari tahu terlebih dahulu berapa luas dari masing-masing segitiga dengan rumus:

S = (3+5+5,9569) : 2 = 6,9780

L = ?[6,9780 x (6,9780-3) x (6,9780-5) x (6,9780-5,9560) = 7,4909 meter persegi

Rumus ini bisa digunakan untuk mencari luas masing-masing segitiga.

Jika semuanya sudah ditemukan, jumlahkan luas dari masing-masing segitiga tersebut.

 

Artikel yang sama :
Perhitungan Kubikasi Adonan Semen

Perhatikan ketentuan layanan kami di :

Ketentuan Layanan Vector 41

arsitek nasional, Tenaga Perancang Dasar (Drafter), tokoh arsitek nasional, Penanggung Jawab Anggaran (Estimator), tokoh arsitek indonesia, 10 arsitek nasional terpopuler, gratis ngurus imb, imb medan, cara ngurus imb, imb medan, biaya ngurus imb, imb medan murah, Penanggung Jawab Proyek Konstruksi, Pengelola Penanggung Jawab (Manajemen), biaya overhead proyek, Menghitung M2 Luas Bangunan, jenis overhead proyek, kontraktor dalam makna sebenarnya, profesi tukang bangunan, menghitung nilai PBB, arsitek yang sesungguhnya, mekanisme pemadatan tanah, 10 arsitek nasional terpopuler, urus imb murah medan, jakarta, sumatra, vector 41 medan vector 41 vector41 medan medan imb imb VECTOR 41 – Tata Cara dan Persyaratan Pengurusan IMB pengurusan imb pengurusan-imb

Dekonstruksi – Metode Arsitektur

Sejarah Dekonstruksi dalam Arsitektur

Aliran dekonstruksi awalnya berkembang di kalangan arsitek Prancis dan Inggris.  Munculnya arsitektur dekonstruksi sekitar tahun 1988 dalam sebuah diskusi Academy Forum  di Tate Gallery, London. Kemudian disusul oleh pameran di Museum of Art, New York dengan tema “Deconstruktivisme Architecture” yang diorganisir oleh Philip Johnson dan Mark Wigley pada tanggal 23 Juni – 30 Agustus 1988mencetuskan  dekonstruktivisme yang lebih berkonotasi pragmatis dan formal serta berkembang di Amerika. Terdapat 7 arsitek yang menunjukkan karya-karyanya, yaitu Peter Esienman, Bernard Tschumi, Daniel Libeskid, Frank Gehry, Zara Hadid,  Rem Koolhas dan Coop Himmelblau. Gejala dekonstruksi dalam arsitektur telah menjadi tema pendebatan yang hangat dengan karya-karya yang mendobrak aturan-aturan yang berlaku.

Definisi Dekonstruksi

Kata Dekonstruksi mengacu pada zaman perkembangan setelah post modern yang muncul pada tahun 1980 an. Paham dekonstruksi menurut filosofer Prancis (Jacques Derrida). Istilah dekonstruksi pertama kali digunakan dalam ilmu kesetaraan dan ilmu filsafat  Prancis dengan konotasi arti sebagai metode.

Dekonstruksi berasal dari kata de + construktio  (Latin). De berarti ke bawah, pengurangan, terlepas dari. Sementara kata construktio berarti bentuk, susunan, hal menyusun.

Dalam arsitektur, karakteristik dekonstruksi muncul dengan adanya impresi terhadap bentuk. Ditandai dengan absennya harmoni, kontinuitas atau simetri sehingga sering juga menimbulkan bentuk yang impresif dan spektakuler. Selain fragmentasi bentuk, hal yang sering muncul pada arsitektur dekonstruksi adalah adanya clading/kulit bangunan dengan bentuk yang tidak beraturan dan kesan distorsi.

Arsitektur dekonstruktivis dicirikan oleh manipulasi tampilan, fragmentasi, dan bentuk-bentuk non-bujur sangkar yang distorsi dan melanggar norma arsitektur konvensional, terutama pada struktur dan tampilan bangunan. Gaya ini dengan sengaja menyandingkan elemen-elemen yang tampaknya saling bertentangan untuk menantang gagasan tradisional tentang harmoni dan kontinuitas bahkan stabilitas.

Prinsip Arsitektur Dekonstruksi

  1. Tidak ada yang absolut dalam arsitektur. Tidak ada satu cara atau gaya yang terbaik, atau landasan
    hakiki di mana seluruh arsitektur harus berkembang. Gaya klasik, tradisional, modern dan lainnya mempunyai
    posisi dan kesempatan yang sama untuk berkembang.
  2. Tidak ada ontologi dan teologi dalam arsitektur. Tidak ada tokoh atau figur yang perlu didewakan atau disanjung.
  3. Dominasi pandangan dan nilai absolut dalam arsitektur harus segera diakhiri. Perkembangan arsitektur selanjutnya harus mengarah pada keragaman pandangan dan tata nilai.
  4. Visiocentrism atau pengutamaan indra penglihatan dalam arsitektur harus diakhiri. Potensi indra lain harus dimanfaatkan pula secara seimbang.
  5. Arsitektur tidak lagi identik dengan produk bangunan. Arsitektur terkandung dalam ide gambar, model dan fisik bangunan, dengan jangkauan dan aksentuasi yang berbeda. Prioritas yang diberikan pada ide, gambar, model dan bangunan harus setara, karena ide, gambar dan model tidak hanya berfungsi sebagai simulasi atau representasi gedung, tetapi juga bisa menjadi produk atau tujuan akhir arsitektur.

Artikel yang sama :
Esensi Fungsi Ruang

Perhatikan ketentuan layanan kami di :

Ketentuan Layanan Vector 41

arsitek nasional, jurnal ilmiah arsitektur, jurnal ilmiah arsitektur, jurnal ilmiah aristektur, tokoh arsitek nasional, tokoh arsitek indonesia, 10 arsitek nasional terpopuler, Rasio Pengguna 3DsMax vs Sketchup,Perbedaan AutoCAD vs Revit, Perbedaan AutoCAD vs Revit, Rasio Pengguna 3DsMax vs Sketchup, gratis ngurus imb, imb medan, cara ngurus imb, imb medan, biaya ngurus imb, imb medan murah, 10 arsitek nasional terpopuler, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), urus imb murah medan, jakarta, sumatra, vector 41 medan vector 41 vector41 medan medan imb imb VECTOR 41 – Tata Cara dan Persyaratan Pengurusan IMB pengurusan imb pengurusan-imb

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Esensi Fungsi Ruang – Metode Arsitektur

Esensi Fungsi Ruang – Berbicara tentang arsitektur tentu tidak ada habisnya. Banyak hal yang berkaitan dengan arsitektur seperti ruang dan kaitannya dengan fungsi. Fungsi dan ruang seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa terlepas satu sama lain. Hal inilah yang akan membuat ruang menjadi fungsi dari sebuah bangunan. Karena fungsi merupakan ilustrasi dari sebuah bentuk kerja atau kegiatan, dan dalam melakukan kegiatan tentu memerlukan ruang sebagai wadah. Fungsi dari wadah inilah yang disebut dengan ruang. Sehingga ketika kita membahas apa itu fungsi, tentu tidak akan lepas dari pembahasan tentang ruang.

Terdapat beberapa kelompok ruang yang dibagi berdasarkan fungsi dan tingkat privasinya. Dalam dunia arsitektur, terdapat empat jenis kelompok ruang yaitu : ruang publik, ruang individu/privat, ruang sirkulasi dan ruang servis.

Ruang Publik

Adalah ruang untuk umum, tempat berkumpulnya masyarakat. Ruang ini dapat berbentuk aula atau selasar yang bisa menampung lebih banyak orang. Contohnya, yaitu: ruang tunggu, ruang tamu, aula, selasar, ruang pameran, lapangan, taman kota, lobi dan sebagainya. Sementara syarat-syarat fisik dan psikis ruang publik adalah sebagai berikut :

  1. Memiliki akses yang mudah dicapai oleh banyak orang.
  2. Mudah masuk/keluar dari ruangan.
  3. Pintunya biasanya besar dan memiliki daun ganda.
  4. Ruang publik biasanya memiliki akses ke taman/ruang terbuka   .
  5. Penataan ruangan yang fleksibel.
  6. Sirkulasi dalam ruangan yang lancar.
  7. Ruangan memiliki penerangan yang baik.
  8. Penghawaan alami atau menggunakan AC besar.
  9. Terdapat jendela-jendela dengan ukuran besar.
  10. Biasanya memiliki plafon yang tinggi.
  11. Lebih luas dari ruangan lainnya.

Ruang Privat atau Ruang Individu

Merupakan ruang yang melindungi privasi pengguna dan kegiatan penggunanya. Aktivitas di ruang individu biasanya tidak boleh terlihat atau terganggu oleh publik. Ruang individu umumnya terdapat pada kamar-kamar bangunan dengan fungsi tertentu. Contoh ruang individu misalnya : kamar tidur, studio, ruang kerja, ruang kepala, ruang istirahat, ruang menyusui, dan lainnya. Sementara syarat fisik dan psikis ruang individu adalah sebagai berikut :

  1. Ruangan umumnya berukuran manusiawi, tidak terlalu besar.
  2. Tinggi plafon lebih pendek, sekitar 2,7 – 3,2 meter.
  3. Dapat terisolasi dari keramaian.
  4. Bebas dari bising dan getaran.
  5. Memiliki pencahayaan yang cukup.
  6. Menampung sekelompok kecil orang.
  7. Dapat menggunakan AC split.
  8. Aksesnya dibatasi hanya untuk orang tertentu.
  9. Menggunakan daun pintu tunggal.
  10. Nyaman untuk melakukan aktivitas yang ditujukan.

Ruang Sirkulasi

Adalah jalan yang berfungsi untuk menghubungkan orang dari ruang yang satu ke ruang lainnya. Ruang ini sering menjadi satu dengan ruang-ruang lainnya. Meskipun demikian, perencanaan ruang sirkulasi adalah hal dasar dalam menata ruang pada bangunan. Ruang-ruang dalam bangunan harus terhubung agar bisa dicapai pengguna. Perencanaan sirkulasi akan memperlihatkan tingkat efisiensi penggunaan ruang. Berikut adalah syarat fisik dan psikis ruang sirkulasi:

  1. Memiliki urutan yang logis dan mudah dimengerti pengguna.
  2. Berurutan, menunjukan sebuah pola ruang yang jelas.
  3. Pencapaian yang mudah dan langsung.
  4. Memberikan pengalaman bermakna bagi penggunanya.
  5. Bangunan harus menyediakan sirkulasi saat keadaan darurat atau bencana.
  6. Memiliki perencanaan kapasitas yang baik sehingga cukup untuk dilalui sejumlah orang.

Ruang Servis

Adalah ruang yang berfungsi untuk melayani fungsi utama bangunan. Misalnya untuk sebuah lapangan futsal maka ruang servisnya adalah ruang ganti pemain yang lengkap dengan toilet dan kamar mandi. Ruang servis dibagi menjadi ruang servis orang dan perlengkapan. Berfungsinya sebuah bangunan akan efektif bila ruang servisnya juga berfungsi optimal. Berikut adalah syarat fisik dan psikis ruang servis:

  1. Letaknya agak di belakang mengikuti zona/area servis bangunan
  2. Posisinya tidak lebih menonjol dari fungsi ruang utama
  3. Dikelompokkan dengan ruang servis yang sejenis, misalnya ruang ganti dan kamar mandi
  4. Mudah dicapai, meskipun sirkulasinya dibuat lebih sempit
  5. Memiliki koneksi dengan sistem pembuangan keluar bangunan
  6. Biasanya berukuran lebih kecil dari ruang utama

Demikianlah mengenai jenis-jenis ruang berdasarkan fungsinya serta syarat fisik dan psikis masing-masing ruang. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Artikel yang sama :
Perbedaan Autodesk Autocad vs Revit

Perhatikan ketentuan layanan kami di :

Ketentuan Layanan Vector 41

arsitek nasional, jurnal ilmiah arsitektur, jurnal ilmiah arsitektur, jurnal ilmiah aristektur, tokoh arsitek nasional, tokoh arsitek indonesia, 10 arsitek nasional terpopuler, Rasio Pengguna 3DsMax vs Sketchup,Perbedaan AutoCAD vs Revit, Perbedaan AutoCAD vs Revit, Rasio Pengguna 3DsMax vs Sketchup, gratis ngurus imb, imb medan, cara ngurus imb, Esensi Fungsi Ruang, Esensi Fungsi Ruang, imb medan, biaya ngurus imb, imb medan murah, 10 arsitek nasional terpopuler, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), urus imb murah medan, jakarta, sumatra, vector 41 medan vector 41 vector41 medan medan imb imb VECTOR 41 – Tata Cara dan Persyaratan Pengurusan IMB pengurusan imb pengurusan-imb

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Fasad Sesuai Fungsi – Metode Arsitektur

Fasad Sesuai Fungsi – Fasad merupakan salah satu elemen arsitektur yang berperan penting pada penampilan sebuah bangunan. Melalui fasad, penampilan bangunan dapat dilihat melalui eksteriornya dan memiliki dampak ke ruangan pada bagian interiornya. Selain untuk menunjang penampilan suatu bangunan, fasad memiliki fungsi lain yang berkaitan dengan ruang-ruang di dalamnya. Fasad arsitektur mempengaruhi view, pencahayaan, ventilasi, kenyamanan pengguna, aliran beban serta servis pada bangunan (Knaack, 2007:8-9).

Maka dapat disimpulkan bahwa fungsi fasad terbagi menjadi 2 aspek, yaitu fungsi pada bagian eksterior dan interior.

1. Eksterior

Pada lingkup eksterior, fasad berfungsi untuk menunjang penampilan bangunan.

2. Interior

Pada lingkup interior, fasad berfungsi menunjang kenyamanan pengguna yang terdiri dari kenyamanan termal, visual dan akustik. Menurut Krier (1988) dalam dalam Suherman (2015) elemen-elemen pembentuk fasad, terdiri dari pintu, jendela, dinding, atap, dan sun shading.Pintu memiliki peranan yang menentukan dalam menghasilkan arah dan makna pada suatu ruang.

Ukuran pintu memiliki makna yang berbeda. Sedangkan jendela pada fasad harus memperhatikan proporsi geometris fasad, penataan komposisi, serta keharmonisan proporsi geometri. Distribusi jendela pada fasad memberikan efek tertentu dalam mempertegas fasad. Jendela dapat bergabung dalam kelompok-kelompok kecil atau membagi fasad dengan elemen-elemen yang hampir terpisah dan membentuk simbol tertentu.

Dinding pada fasad dapat sebagai tonjolan pada bangunan. Sedangkan atap pada fasad merupakan mahkota bangunan yang disangga oleh dinding.

Lalu sun shading dan ornamen merupakan respons fasad pada iklim lingkungan bangunan. Menurut Lippsmeier (1980:74-90) dalam Ramadanta (2010) elemen fasad bangunan yang sekaligus merupakan komponen yang mempengaruhi fasad bangunan yaitu atap, dinding dan lantai.

Jadi elemen fasad arsitektur terdiri dari bukaan, penutup dan pendukung. Elemen fasad pada bukaan terdiri dari pintu, dan jendela atau ventilasi. Elemen fasad pada penutup berupa dinding, atap dan lantai. Sedangkan elemen pendukung berupa sun shading dan ornamen pelengkap.

Elemen-elemen fasad tersebut dapat dihubungkan dengan fungsinya seperti pada tabel di bawah ini. Dapat dilihat bahwa semua elemen fasad mempengaruhi penampilan bangunan. Untuk kenyamanan akustik elemen yang berpengaruh yaitu pintu, jendela, dinding dan atap. Elemen fasad yang berpengaruh untuk kenyamanan visual yaitu jendela, dinding, lantai dan sun shading. Sedangkan elemen fasad yang berpengaruh untuk kenyamanan termal yaitu jendela, dinding, atap dan sun shading.

Tabel Fungsi Fasad

Artikel yang sama :
Esensi Fungsi Ruang

Perhatikan ketentuan layanan kami di :

Ketentuan Layanan Vector 41

arsitek nasional, Fasad Sesuai Fungsi, jurnal ilmiah arsitektur, jurnal ilmiah arsitektur, jurnal ilmiah aristektur, tokoh arsitek nasional, tokoh arsitek indonesia, 10 arsitek nasional terpopuler, Rasio Pengguna 3DsMax vs Sketchup,Perbedaan AutoCAD vs Revit, Perbedaan AutoCAD vs Revit, Rasio Pengguna 3DsMax vs Sketchup, gratis ngurus imb, imb medan, cara ngurus imb, Esensi Fungsi Ruang, Esensi Fungsi Ruang, imb medan, biaya ngurus imb, imb medan murah, 10 arsitek nasional terpopuler, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), urus imb murah medan, jakarta, sumatra, vector 41 medan vector 41 vector41 medan medan imb imb VECTOR 41 – Tata Cara dan Persyaratan Pengurusan IMB pengurusan imb pengurusan-imb

Koneksi Antar Ruang – Metode Arsitektur

Koneksi antar ruang dapat dilihat dengan menggunakan space syntax analytical, analisis ini digunakan untuk menentukan bagaimana tata letak berfungsi, menunjukkan apa yang dapat dilihat seseorang sebagai pengguna dari berbagai titik di dalam ruangan dan tingkat kemudahan dan kesulitan pencapaian ruangan.

Analisis space syntax digunakan untuk menghasilkan kombinasi dari grafik visibilitas, poligon visibilitas, konektivitas ruang.
Hillier dan Hanson,(1984) menjelaskan bahwa space syntax analisys digunakan untuk menganalisis hubungan spasial antara ruang yang berdekatan dan mengidentifikasi konektivitas ruang secara langsung maupun tidak langsung. Main entrance sebagai titik awal masuk ke dalam ruangan, semua ruangan yang terhubung ke main entrance berjarak satu langkah sintaksis dan ditarik satu tingkat ke atas (Adiyanto, 2016)

Semakin banyak level dalam grafik, semakin besar ruang yang tersedia bagi pengguna. Hubungan spasial digambarkan dalam grafik hubungan ruang dengan membentuk struktur jaringan ruang dengan sirkulasi.
Grafik sebagai pohon jaringan mewakili hubungan ruang di mana pengguna harus melewati ruang demi ruang untuk mencapai ruang terjauh. Konfigurasi pohon jaringan hubungan ruang menggambarkan tata letak tipe koridor dengan pergerakan yang dikontrol ketan melalui ruang. Organisasi ruang sebagai hierarki yang membutuhkan kontrak ketat atas tatanan sosial. Hal ini sejalan dengan pendapat Hillier dan Hanson, (1984) konfigurasi merupakan sebuah hubungan di mana terdapat obyek-obyek yang saling bergantung satu sama lain dalam suatu struktur.

Permeabilitas dan aksesibilitas sebagai pola jaringan yang menjadi komponen penting dalam perancangan karena mempengaruhi aspek kualitas ruang (Siregar, 2014). Permeabilitas sebagai parameter untuk mengukur sejauh mana konfigurasi ruang dalam menyediakan pilihan dalam menempuh perjalanan dan aksesibilitas. Parameter yang diukur dalam permiabilitas sebagai hasil dari interaksi antara individu dengan sistem ruang (Siregar, 2014).

Pola dan intensitas pergerakan pengguna dipengaruhi oleh pergerakannya dalam ruang. Hillier, (2007) membagi ke dalam 4 dimensi, yaitu:

1. Topoligical Distance

Topological distance sebagai konsep jarak dengan menghitung kedalaman (depth) berdasarkan ukuran langkah (step). Darjosanjoto menjelaskan bagaimana cara menghitung dan mengukur ukuran langkah (step), antara lain:

  1. Step Depth berarti jarak antara dua buah ruang yang terhubung secara langsung
  2. Step Depth berarti jarak antara ruang A dan B di mana harus melewati 1 buah ruang antara.

2. Connectivity 

Connectivity sebagai dimensi untuk mengukur dengan cara menghitung jumlah ruang yang secara langsung terhubung dengan ruang lainnya dalam suatu konfigurasi ruang (Hillier et al., 1993).

Penggunaan pengukuran connectivity ini ditujukan untuk menemukan tingkat interaksi setiap ruang terhadap ruang-ruang yang berada di dekatnya.

Darjosanjoto, (2006) menjelaskan bahwa nilai connectivity digunakan untuk mengukur tingkat intelligibility dengan cara mencari hubungan antara nilai connectivity dengan nilai integrity.

3. Integrity

Integrity (Hillier, 2007) digunakan untuk mengukur posisi relatif dari masing-masing ruang terhadap ruang-ruang lainnya dalam satu konfigurasi ruang. Perhitungan nilai integrity tidak hanya melibatkan ruang-ruang yang secara langsung terkoneksi, tetapi juga ruang-ruang lainnya yang tidak langsung terkoneksi dengan ruang yang diobservasi/diamati.

Integrity ini sebagai salah satu pengukuran yang paling penting dalam space syntax, karena melalui pengukuran integrity analisis terhadap konfigurasi ruang sebagai sebuah sistem dapat dilakukan. Integrity sebagai posisi relatif sebuah ruang dihitung dengan mempergunakan metode step depth. Ruang dengan nilai step depth tinggi dianggap memiliki interaksi yang tinggi secara relatif terhadap ruang-ruang lainnya, dalam arti ruang tersebut terkoneksi secara baik ke ruang yang diobservasi. Semakin banyak ruang yang terkoneksi secara langsung dengan ruang amatan/observasi, maka semakin tinggi pula nilai integrity ruang tersebut atau sebaliknya.

4. Intelligibility

Intelligibility merupakan tahap pengukuran tertinggi dalam analisis space syntax. Nilai ini menunjukkan adanya korelasi antara connectivity dengan integrity. Intelligibility sebagai pengukuran struktur dari suatu konfigurasi ruang, di mana hasil pengukuran intelligibility akan menjadi alat pada sistem sementara hasil pengukuran connectivity dan integrity akan menjadi alat pada masing-masing ruang.
Nilai Intelligibility sebagai hipotesis menunjukkan bahwa konektivitas ruang mencerminkan adanya kemudahan dalam pencapaian ke ruang-ruang lainnya. Sebaliknya nilai intelligibity yang rendah mencerminkan bahwa struktur ruang tidak dapat dipahami dari keberadaan ruang secara parsial.

Artikel yang sama :
Esensi Fungsi Ruang

Perhatikan ketentuan layanan kami di :

Ketentuan Layanan Vector 41

arsitek nasional, jurnal ilmiah arsitektur, jurnal ilmiah arsitektur, jurnal ilmiah aristektur, tokoh arsitek nasional, Koneksi Antar Ruang, Koneksi Antar Ruang, tokoh arsitek indonesia, 10 arsitek nasional terpopuler, Rasio Pengguna 3DsMax vs Sketchup,Perbedaan AutoCAD vs Revit, Perbedaan AutoCAD vs Revit, Rasio Pengguna 3DsMax vs Sketchup, gratis ngurus imb, imb medan, cara ngurus imb, Esensi Fungsi Ruang, Esensi Fungsi Ruang, imb medan, biaya ngurus imb, imb medan murah, 10 arsitek nasional terpopuler, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), urus imb murah medan, jakarta, sumatra, vector 41 medan vector 41 vector41 medan medan imb imb VECTOR 41 – Tata Cara dan Persyaratan Pengurusan IMB pengurusan imb pengurusan-imb

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]