Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
Pembahasan kita sebelumnya kita mengupas tentang Koefiensi Dasar Bangunan atau disebut dengan KDB. Kali ini kita akan membahas tentang Koefiensi Luas Bangunan KLB. Mungkin sebagian orang sudah akrab dengan istilah KLB. Akan tetapi, sudahkah Anda tahu apa sebenarnya KLB dalam konteks arsitektur dan bangunan?
KLB dalam hal ini adara Koefiensi Lantai Bangunan. Kali ini kita akan mengupas lebih jauh apa itu KLB.
Apa itu KLB?
Angka persentase perbandingan antara jumlah seluruh luas lantai bangunan yang dapat dibangun dengan luas lahan yang tersedia. Jadi, nilai KLB nantinya akan menentukan seberapa luas lantai keseluruhan bangunan yang diperbolehkan untuk bangunan. Secara umum bisa dikatakan KLB adalah batas aman maksimal jumlah lantai bangunan yang diperbolehkan untuk dibangun.
Penerapan KLB biasanya berlaku pada bangunan tinggi. Peraturan ini berkaitan dengan tentang peraturan tentang ketinggian bangunan (KB) kita akan membahas di artikel selanjutnya. Dengan mengetahui KLB dari lahan yang akan dibangun, akan mudah bagi pihak jasa untuk dapat menghitung jumlah keseluruhan lantai bangunan. Sehingga pihak jasa konstruksi dapat menghitung berapa jumlah lantai yang dapat dibangun.
Tabel Detail Tata Ruang Medan
No | Zona | KLB Maks | Keterangan |
1 | Mangrove atau suaka alam | 0,1 | |
2 | Perlindungan setempat | 0,2 | Disesuakan denga ketentuan sempadan |
3 | Ruang terbuka | 0,2 | |
4 | Cagar budaya | * | Ditentukan Intensitas masing – masing zona |
5 | Rawan bencana | * | Ditentukan Intensitas masing – masing zona |
6 | Pariwisata | * | Ditentukan Intensitas masing – masing zona |
7 | Ruang terbuka non hijau | 0,1 | |
8 | Pertanian | 0,2 | |
9 | Perumahan kepadatan tinggi | 3,2 | Untuk 4 lantai Diperkenankan untuk Mengambil setengah bahagian dari panjang Bangunan |
10 | Perumahan kepadatan sedang | 2,1 | |
11
12 | Perumahan kepadatan rendah
Rumah susun pemerintan apart | 1,8
10 | Basement maks½‑dari sempandan jalan Koefisien / Perhitungan jarak bebas Bangnan Minimum 3m dari batas persil dan Disesuaikan pola dengan GSB yang ada di sekitar lokasi Ketinggian |
13 | Perdagangan | 8 | Untuk toko di batasi dengan Maksimal 5 lantai |
14 | Jasa komersil | 10 | Untuk pusat kota maks KLB berlaku 21 sesuai Persyaratan Bangunan gedung |
15 | Perkantoran | 6 | Untuk Ketinggian Bangunan dapat Melebihi Ketentuan Sepanjang sesuai Kelayakan Bangunan |
16 | Industry dan pergudangan | 1,5 | Sesua dengan Kelayakan gedung |
17 | Sarana pelayanan umum | 6 | Sesuai dengan Kelayakan gedung |
18 | khusus | 1,2 | Ketinggian di sesuaikan dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku |
Sumber : PemkoMedan (Peraturan kota medan tentang rencana detail tata ruang tahun 2015 – 2035)
Tabel di atas adalah rencana detail tata ruang untuk daerah medan yang sudah di tetapkan pada tahun 2015-2035. jika kita memiliki bangunan dan ingin mengetahui apakah bangunan tersebut sesuai atau tidak dengan nilai KLB yang berlaku, kita dapat mengeceknya dengan melakukan perhitungan nilai KLB. Dari perhitungan tersebut, kita bisa melihat apakah bangunan kita telah sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan oleh pemerintah atau tidak.
Perhitungan KLB
Contoh :
Luas lahan :1000 m2
KDB : 60%
KLB : 1,20
Maka :
1000 x 60% maka sisa tanah yang boleh anda bangun 600m (KDB)
Jadi Perhitungan KLB : 1000 x 1.20 = 1200m
Luas lahan : 4.000 m2 KDB = 20% KLB = 3
Pertanyaan : berapa KDB? KLB? Jumlah lantai?
Maka : luas lahan x KDB = luas lantai dasar yang boleh Terbangun 4.000 m2 x 20% = 800 m2 KLB x luas lahan = luas total lantai yang boleh Terbangun 3 x 4.000m2 = 12.000m2 KLB / KDB = jumlah lantai / Tetinggian Bangunan 12.000m2/800 m2 = 15 lantai
Jika Anda Memiliki Bangunan yang telah di bangun dan ingin Memastikan apakah nilai KLB Bangunan Anda sesuai dengan Peraturan yang berlaku atau tidak, Anda tinggal Membagi nilai luas Keseluruhan lantai dengan luas tanah. Apabila nilai KLB hasil Perhitungan Anda lebih besar dari nilai KLB yang Diperbolehkan, artinya Bangunan Tersebut Melanggar Peraturan tentang KLB Maksimal yang Diperbolehkan.
Hukum dan sanksi KLB
Jika KLB ini di langgar, Sanksi yang Diberikan bisa berupa surat Penarikan izin Bangunan hingga dalam kasus ekstrim bisa terjadi Pembongkaran Bangunan. Akan tetapi, ada Peraturan dari Pemerintah yang Memberikan Keleluasaan dengan adanya Sistem Insentif-Disinsentif Pengembangan dan Sistem Pengalihan Nilai Koefisien Lantai Bangunan atau disebut sebagai Transfer Development Right (TDR).
Lalu apa itu sistem Intensif – Disinsentif? Pengembangan Dilakukan bagi Bangunan – Bangunan yang Menyediakan Fasilitas umum berupa Sumbangan positif bagi Lingkungan Pemukiman Terpadu, seperti ada nya jalur pejalan kaki dan ruang terbuka hijau. Sementara itu, Sistem Transfer of Development Right adalah hak pemilik Bangunan atau Pengembang yang dapat di alihkan kepada pihak atau lahan lain, yang di hitung Berdasarkan Pengalihan nilai KLB, yaitu selisih antara KLB aturan dan KLB Terbangun.
Fungsi KLB
Koefisien Lantai Bangunan atau KLB ini Berguna untuk Mengontrol tata ruang kota, Sehingga akan Tercipta Bangunan atau ruang yang nyaman untuk di tempati. Dan tidak Terganggu dengan Bangunan di sekitar. Sehingga kota akan Tertata dengan rapi dan dapat Mencegah hal buruk Kedepannya pada Bangunan yang akan di bangun
Artikel yang sama :
Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
Perhatikan Ketentuan layanan kami di :
Hunian Konsep Tropis Modern, Ketinggian Bangunan (KB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Ketinggian Bangunan (KB), 5 Inspirasi Desain Pantry, ngurus imb gratis, gratis ngurus imb,Ide masjid, 10 Jenis Marmer Terbaik,10 Jenis Marmer Terbaik, desain rumah medan, artikel medan, 5 model pintu gerbang tropis, partisi dinding rumah klasik, model kanopi, model kanopi besi holo, model kanopi besi wf, Kayu Terbaik Untuk Pintu, Kayu Terbaik Untuk Pintu, 10 Jenis Lantai Marmer, imb medan, cara ngurus imb, imb medan, biaya ngurus imb, Molding Dinding Rumah klasik, Molding Dinding Rumah klasik, imb medan murah, urus imb murah medan, 5 Model Jerjak Jendela Terbaru, jakarta, sumatra, vector 41 medan vector 41 medan medan imb imb VECTOR 41 – Tata Cara dan Persyaratan im